CARA MELAKUKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) ANAK USIA DINI
PAUD-Anakbermainbelajar---Tindakan yang utama adalah mencegah anak tidak mengalami kecelakaan. Namun, kadang kala ada saja hal-hal yang tidak bisa kita hindarkan terjadi. Berkenaan dengan hal tersebut maka setiap lembaga PAUD harus memiliki kotak P3K. Kotak P3K ini berisi alat, bahan dan obat-obatan yang diperlukan menangani pertama saat kecelakaan. Selain Kotak P3K, pendidik PAUD seharusnya menguasai juga tindakan sederhana pada pertolongan pertama saat kecelakaan terjadi.
Isi Kotak P3K
Adapun isi kotak P3K yang baik dan harus disediakan(Sers and Sears, 2007):
- Penghilang rasa sakit, asetaminofen, baik yang merupakan cairan maupun supositoria (obat yang dimasukan ke dubur).
- Pelester perekat
- Kain penyeka alkohol
- Salep antibiotik
- Larutan antiseptik (Hibiclens, Betadine)
- Plester luka.
- Kapas berbentuk bola kecil
- Pemoles berujung kapas (Q kiat)
- Lampu senter
- Kain kasar:bujur sangkar masing-masing berukuran empat inci (sepuluh sentimeter) dengan bantalan yang tidak lengket
- Hidrogen peroksida (H₂O₂)
- Kantong es instan
- Sirup ipekak
- Cangkir dan sendok obat atau penetas yang dikalibrasi
- Aspirator hidung
- Obat tetes hidung atau obat semprot hidung yang mengandung garam
- Guting (Ujung tumpul)
- Steris-steris (perban mengandung perekat yang berbentuk kupu-kupu)
- Termometer (kaca atau digital)
- Alat penekan lidah
- Penjepit.
Pertolongan Pertama pada Anak yang Mengalami Pendarahan Kecil
- Luku segera dicuci dibawah air dingin yang mengalir selama beberapa menit sambil memenangkan anak dan menyampaikan pesan "lukanya segera sembuh". Hindari menenangkan anak dengan kalimat yang mengandung ketidak jujuran, misalnya: "tenang, tidak apa-apa kok".
- Luka diberi larutan antiseptik (betadine) dan ditutup dengan perban yang mudah lengket.
- Meskipun pendarahan sudah berhenti, sebaiknya tetap di perban untuk menentramkan hati anak dan mencegah infeksi lanjutan.
Pertolongan Pertama Pada Anak yang Mengalami Pendarahan Besar
- Pendidik harus tetap tenang saat menangani luka dan terus menenangkan anak dengan pesan logis yang menyamankan hati anak. Kepanikan anak dapat memompa darah lebih banyak lagi.
- Setelah anak tenang dan Usahakan hentikan pendarahan, segera bawa anak kerumah sakit atau dokter untuk mendapatkan perawatan segera.
Pertolongan Pertama pada Anak Luka Bakar
Menurut Sears dan Sears (2007) terdapat tiga tingkatan luka bakar. Luka bakar Tingkat Pertama, kulit berwarna kemerahan, tidak benar-benar menyakitkan sehingga hanya perlu air dingin, obat salep yang menenangkan. Luka bakar tingkat kedua, kulit melepuh, bengkak dan mengelupas. Luka bakar tingkat Ketiga merusak kulit yang lebih dalam dan kulit kehilangan bentuk aslinya. Jika anak mengalami luka bakar, maka tindakan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- Langsung celupkan area yang terbakar ke air dingin, paling tidak selama 20 menit. Jangan menggunakan es karena akan menyebabkan kerusakan jaringan. Jika luka bakar terdapat pada wajah maka usapkan handuk yang direndam air dingin atau pegang pipi di bawah air ledeng yang mengalir. Jangan mengoleskan lemak, mentega atau bedak di atas luka bakar.
- Jika pakaian anak terbakar maka nyala api dipadamkan dengan handuk, selimut, mantel dan pakaian, lain.
- Jika luka bakar hanya merah, tidak menggelembung maka luka cukup direndam dalam air dingin selama mungkin. Luka bakar dibiarkan tetap terbuka dan diperhatikan perubahannya.
- Jika kulit menggelembung, berwarna putih atau hangus, oleskan salep antiseptik (pencegah infeksi) dan tutup, jangan terlalu rapat, dengan kain bersih atau perban yang tidak melekat. Hubungi segera dokter atau anak dibawa ke unit gawat darurat.
Ketika memanggil paramedis, pastikanlah untuk memberikan informasi berikut ini kepada petugas gawat darurat:
- Lokasi keberadaan diikuti dengan petunjuk arah
- Nomor telepon pendidik dan lembaga PAUD
- Nama dan umur anak
- Kondisi anak
- Penyebab kecelakaan.
Pemberian Nafas Buatan pada Anak
Pernafasan buatan perlu diberikan kepada anak jika anak pucat, biru dan sungguh-sungguh tidak bernafas. Pendidik disarankan membaca dan mengikuti pelatihan untuk mengetahui bagaimana cara dan tahap pemberian nafas buatan. Hingga diusahakan yang memberikan nafas buatan adalah orang yang benar-benar ahli dan terlatih dalam memberikan nafas buatan ini. (Baca juga tentang cara memberikan nafas buatan pada anak).
Demikian cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada anak usia dini, baik di rumah maupun di lembaga-lembaga PAUD yang ayah-bunda pimpin. Semoga tulisan ini bermanfaat. Terimakasih.
Komentar
Posting Komentar