Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

GURU DAN PENDIDIK TK/PAUD PNS PENDATAAN ULANG MEMAKAI E-PUPNS

Gambar
Buat Bunda Para Guru pendidik TK/PAUD yang bersetatus Pegawai Negeri Sipil PNS akan dilakukan pendataan ulang. Pendataan ulang Pegawai Negeri Sipil secara elektronik (e-pupns) akan dibuka 1 September 2015 mendatang. Karena itu, seluruh PNS diminta mempelajari aplikasi e-pupns yang bisa diakses via link http://pupns.bkn.go.id. “PNS yang ada di seluruh Indonesia silakan meng-upgrade datanya di PUPNS lewat sistem elektronik. Caranya mudah dan cepat, serta tidak sesulit yang dibayangkan, tinggal mengikuti prosedurnya,” kata Karo Humas dan Protokol Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tumpak Hutabarat, Rabu (19/8). PNS yang ingin memperbarui data harus mendaftar terlebih dahulu. Caranya ialah meng-klik menu register, klik daftar dan masukkan nomor induk pegawai, alamat e-mail, klik lanjut dan masukkan password (buat password baru sesuka Anda untuk mengakses e-pupns). e-pupns Setelah itu, masukkan data-data yang diminta dan kode captcha. PNS pun akan mendapatkan nomor register. “Setelah berhasil l

RINGKASAN KEGIATAN ISI BUKU KURTILAS PERMENDIKBUD NOMOR 137/146 TAHUN 2014

Gambar
Setelah perjalanan p anjangnya dalam sosialisasi, Kurikulum 2013 PAUD atau biasa disebut "Kurtilas" PAUD ini, akhirnya bisa dipakai setelah resmi diterbitkannya 2 buah buku biru Kurtilas yaitu Buku Permen Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD dan Buku Permen Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD.  Buku yang telah diterbitkan ini dalam waktu yang sesingkat-singkat diupayakan dicetak oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan didistribusikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/kota kepada Lembaga-lembaga PAUD dan gugus Paud yang menjadi binaan Dinas pendidikan Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Berikut ringkasan muatan dan pengembangan yang harus dilakukan dalam Program kurtilas yang mengacu pada Standar Nasional PAUD tersebut. sbb:  Program pengembangan PAUD terdiri dari: Pengembangan nilai agama dan moral mencakup perwujudan suasana belajar untuk tumbuh-kembangnya perilaku baik pada peserta didik yang bersumber dari nilai agama dan moral dalam konteks bermain.

10 KUNCI BELAJAR KEAKSARAAN UNTUK ANAK PAUD

Gambar
Dalam kegiatan pembelajaran pendidikan anak usia dini, Keaksaraan tidak hanya ditandai dengan kemampuan untuk anak membaca dan menulis huruf atau kata-kata, tetapi yang terpenting anak memahami setiap kata dan kalimat dalam tulisan. Seperti yang di ungkapkan Sylvia Ashton Warner(1963), Kata pertama harus bermakna bagi anak. Kata itu harus merupakan bagian dari dirinya. Harus merupakan ikatan yang organik, secara organik lahir dari dinamika hidup itu sendiri. Harus kata yang sudah menjadi bagian dari dirinya. Kata pertama, buku pertama harus dibuat oleh anak itu sendiri. Saya masuk kedalam otak anak, membawa keluar apa yang saya temukan disana dan menggunakannya sebagai bahan kerja pertama. Ini adalah kosakata penting bagi mereka. Berikut ini adalah 10 kunci belajar keaksaraan bagi anak usia dini : Huruf dan kata BERMAKNA bagi anak. Rangsangan terus menerus dalam setiap kesempatan berupa kegiatan-kegiatan seperti:membaca buku, dongeng, menyanyi, bercakap-cakap, kegiatan motorik halus. S

GAMBAR CONTOH APE ALAT MAIN AKSARA DAN ANGKA DI PAUD

Gambar
Dalam makna sederhana, keaksaraan pada anak usia dini melibatkan kemampuan anak dan proses pembelajaran yang mengarah pada kemampuan anak mengenal simbol atau huruf dalam sebuah alat mainnya. Mengacu pada teori Jean Piaget yang menyatakan bahwa Anak usia Paud berada pada tahapan pra-operasional konkrit yaitu tahap persiapan kearah pengorganisasian pekerjaan yg konkrit dan berpikir intuitif dimana anak mampu mempertimbangkan tentang besar, bentuk dan benda-benda didasarkan pada interpretasi dan pengalamannya (persepsinya sendiri). Karena itu sangat penting bagi anak untuk diberikan alat main yang mendukung kegiatan keaksaraannya karena seperti yang telah kita sadari bersama kesalahan pembelajaran masa lalu di TK -TK kita yang mendril anak terus menerus tenyata tidak menciptakan anak-anak yang kreativ. Ada perbedaan antara anak yang didrill terus menerus dibandingkan anak yang dibolehkan untuk melakukan percobaan dengan huruf, kata, dan menulis dalam lingkungan keaksaraan yang bebas tek